SALAM


ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, TERIMA KASIH ANDA TELAH BERKUNJUG KE BLOG INI

Jumat, 05 November 2010

Uduhiyah

Prinsip hidup dalam Islam : Ibadah kepada Allah Swt dan Ihsan ( berbuat baik) kepada manusia , selalu seiring dengan : Shalat, Zakat, paling tidak dengan salam. Qs. Annisa :36

36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

[294] dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan yang bukan muslim.

[295] Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.

Udhuiyah , adalah menyembelih hewan tertentu dengan niat mendekatkan diri (qurban) kepada Allah swt pada waktu tertentu yaitu sesudah shalat id, seperti perintah Allah dalam surah Al-kautsar :2

Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1605].

[1605] yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan qurban dan mensyukuri nikmat Allah.

dan beberapa hadits, seperti dari Aisyah : yang paling disukai oleh Allah pada hari Nahar (10 Zulhijjah) ialah mengalirkan darah (menyembelih kurban).

Yang dimaksud hewan tertentu menurut Quran adalah bahima (Hewan ternak), berdasar pada QS. Al-hajj:34

Dan bagi tiap-tiap umat Telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang Telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),

Bahima disini adalah :

1. Unta

2. Sapi

3. Domba

4. Kambing

Berdasar surah Al-anam :143 dan 145

Al-anam :143

(yaitu) delapan binatang yang berpasangan[514], sepasang domba[515], sepasang dari kambing[516]. Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang diharamkan Allah ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya?" Terangkanlah kepadaku dengan berdasar pengetahuan jika kamu memang orang-orang yang benar,

[514] artinya empat pasang, yaitu sepasang biri-biri, sepasang kambing sepasang unta dan sepasang lembu

[515] maksudnya domba jantan dan betina

[516] maksudnya kambing jantan dan betina

Adapun syarat hewan yang dapat dikurban menurut hadits adalah yang bebas dari cacat, yaitu:

1. Kebutaan

2. berpenyakit

3. pincang

4. Kurus,

Yang dianjurkan adalah :

1. Gemuk

2. bertanduk

Dari segi umur masing-masing adalah

1. Unta lebih dari 4 tahun

2. Sapi lebih dari 3 tahun

3. Domba lebih dari 6 bulan

4. Kambing lebih dari 1 tahun

Orang yang berkorban itu adalah ibadah sehingga seyognya yang menyembelih ialah orang berkorban sendiri, kecuali yang perempuan, paling tidak ia hadir menyaksikan penyembelihan sambil berdoa Ya Allah terimalah kurban hamba.

Adapun yang dibaca ketika menyembelih adalah : bismillahi Allahu Akbar, terimalah dari hamba sekeluarga . Dagingnya diberikan kepada fakir-miskin, keluarga dan kerabat dan yang berkurban , tidak boleh dijual dan tidak boleh dijadikan upah bagi yang menyembelih.

Waktu penyembelihan yaitu : sesudah shalat id, dan selama hari-hari tasyrik (tiga sesudah shalat Id).

Bagi orang yang sudah menetapkan untuk berkurban maka mulai tanggal 1 zulhijjah tidak boleh lagi memotong rambut, kuku sampai selesai menyembelih.

Menurut Imam Abu Hanifah : berkurban itu wajib bagi yang mampu sekali setahun dengan dasar riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah lewat Abu Huraerah Barang siapa yang memiliki kemampuan untuk berkurban lalu tidak berkurban maka janganlah sekali-kali ia mendekat pada mushallah kita.

Selain Abu Hanifah para pemuka ulama berpendapat: Sunnah Muakkadah (sangat dianjurkan) bagi yang mampu dengan dalil HR. Ahmad dan AlHakim lewat Ibnu Abbas, ada tiga hal yang fardhu bagiku tetapi suka rela bagimu, yaitu witir, berkurban, dab Shalat dhuha.

Bagaimanapun berkurban itu menambah iman dan taqwa serta menyuburkan rasa persaudaraan di antara ummat,

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah Telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Alhajj:37)

Sumber : Pengajian KH. Jamaluddin Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar